BI Umumkan Perkembangan Stabilitas Rupiah: Analisis Terbaru
Money Now21- Bank Indonesia (BI) merilis perkembangan terkini indikator stabilitas nilai Rupiah berdasarkan kondisi ekonomi global dan domestik yang signifikan.
Perkembangan Nilai Tukar 27-31 Mei 2024
Pada Kamis, 30 Mei 2024:
- Rupiah ditutup pada Rp16.255 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6,95%.
- DXY menguat ke 104,72.
- Yield US Treasury Note 10 tahun naik ke 4,546%.
Pada Jumat, 31 Mei 2024:
- Rupiah dibuka pada Rp16.250 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun ke 6,90%.
Aliran Modal Asing (Minggu V Mei 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 30 Mei 2024 sebesar 71,77 bps, naik dari 71,44 bps pada 24 Mei 2024.
- Data transaksi 27 - 30 Mei 2024 menunjukkan nonresiden beli neto Rp4,75 triliun: Rp3,31 triliun di pasar SBN, Rp6,19 triliun di SRBI, dan jual neto Rp4,75 triliun di pasar saham.
- Selama tahun 2024, beli neto sebesar Rp42,72 triliun, dengan nonresiden jual neto Rp34,72 triliun di pasar SBN, jual neto Rp4,26 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp86,07 triliun di SRBI.
Komentar Bank Indonesia
BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas nilai tukar Rupiah dan menjaga daya saing perekonomian nasional di tengah dinamika global.
Erwin Haryono, Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI, menjelaskan bahwa upaya ini mencakup optimalisasi strategi bauran kebijakan.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang disampaikan pada Jumat (31/5).
Pengaruh Global Terhadap Stabilitas Rupiah
Kondisi ekonomi global, termasuk kebijakan moneter di negara maju seperti Amerika Serikat, memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas nilai Rupiah.
Penguatan Dolar AS dan kenaikan yield US Treasury mencerminkan sentimen pasar yang cenderung lebih memilih aset berdenominasi dolar.
Hal ini mempengaruhi aliran modal masuk dan keluar dari pasar keuangan domestik.
Implikasi bagi Investor
Bagi para investor, pemahaman terhadap perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah sangat penting.
Fluktuasi nilai tukar dan yield SBN mempengaruhi keputusan investasi, terutama bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan surat berharga dan valuta asing.
Investor perlu memperhatikan kondisi global dan domestik yang mempengaruhi pasar keuangan Indonesia.
Penutup
Laporan Bank Indonesia mengenai perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah ini memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi yang mempengaruhi nilai tukar dan aliran modal asing.
Dengan pemahaman yang lebih baik, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan strategis dalam mengelola portofolio investasi mereka.
Bank Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi melalui koordinasi dan strategi kebijakan yang tepat.
