Penurunan Harga Minyak Dunia Berlanjut: WTI dan Brent Tertekan
Money Now21- Harga minyak dunia terus mengalami penurunan sejak pekan lalu pada Selasa (4/6/2024).
Berdasarkan laporan dari Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 turun sebesar 97 sen, atau sekitar 1,31 persen, menjadi US$73,25 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli 2024 merosot 84 sen, atau sekitar 1,07 persen, menjadi US$77,52 per barel di London ICE Futures Exchange.
Penurunan harga minyak ini terjadi meskipun OPEC+ baru-baru ini sepakat untuk memperpanjang sebagian besar pemangkasan produksi minyak hingga 2025.
Namun, kesepakatan tersebut juga memberikan ruang bagi delapan negara anggota untuk melakukan penyesuaian pemangkasan sukarela mulai Oktober mendatang.
Keputusan ini memicu kekhawatiran tentang potensi pasokan berlebih di pasar minyak global yang berpotensi menekan harga lebih lanjut.
Penurunan harga minyak global juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, termasuk prospek ekonomi global yang lemah dan meningkatnya cadangan minyak di Amerika Serikat.
Data terbaru menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah di AS mengalami peningkatan, yang menambah tekanan pada harga minyak.
Selain itu, ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia turut memberikan kontribusi pada fluktuasi harga minyak.
Ketidakpastian di Timur Tengah dan konflik lainnya dapat mengganggu pasokan minyak global, tetapi jika permintaan tidak cukup kuat, harga tetap akan tertekan.
Pemerintah dan pelaku industri energi di berbagai negara terus memantau situasi ini dengan cermat.
Mereka berusaha menyeimbangkan antara kebutuhan untuk menjaga pasokan energi yang stabil dan harga yang tidak terlalu tinggi, yang dapat membebani konsumen dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks Indonesia, penurunan harga minyak global ini juga memiliki dampak signifikan.
Sebagai negara importir minyak, harga minyak yang lebih rendah dapat mengurangi tekanan pada anggaran negara dan membantu menstabilkan harga bahan bakar domestik.
Namun, sektor energi dan perusahaan terkait mungkin menghadapi tantangan dalam penyesuaian produksi dan operasional mereka.
Secara keseluruhan, perkembangan harga minyak dunia menjadi perhatian utama bagi banyak pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, hingga konsumen.
Situasi ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika pasar energi global dan pentingnya kebijakan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan geopolitik.
