BEI Akan Meluncurkan Single Stock Futures Minggu Depan
Money Now21- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersiap untuk meluncurkan produk derivatif baru, yaitu Single Stock Futures (SSF), pada Selasa, 12 November 2024.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengumumkan hal ini dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024 pada Kamis, 7 November 2024.
"Selasa besok, Single Stock Futures akan diluncurkan," ujar Irvan pada Jumat, 8 November 2024.
Sebagai informasi, Single Stock Futures adalah kontrak antara dua pihak untuk membeli atau menjual saham tertentu di masa depan pada harga yang telah disepakati sebelumnya.
Produk ini berbeda dari produk derivatif BEI lainnya yang biasanya berbasis pada indeks saham atau Surat Utang Negara (SUN).
SSF menggunakan saham sebagai aset dasarnya dan memiliki satuan kontrak yang lebih kecil dibandingkan produk derivatif lainnya, sehingga modal yang diperlukan untuk berinvestasi di SSF menjadi lebih terjangkau bagi investor.
Selain SSF, BEI juga berencana meluncurkan produk derivatif lain untuk meningkatkan aktivitas transaksi di pasar modal Indonesia.
Salah satunya adalah produk Put Warrant yang dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2024. Menurut informasi dari Kontan, put warrant adalah hak untuk menjual saham pada harga tertentu, dan produk ini dapat memberikan keuntungan bagi investor dalam kondisi pasar yang bearish.
Put warrant memungkinkan investor untuk menjual saham pada harga yang telah ditentukan, bahkan saat nilai saham tersebut sedang menurun, sehingga dapat digunakan sebagai strategi lindung nilai.
Lebih lanjut, Irvan mengungkapkan bahwa BEI berencana meluncurkan produk derivatif Short Selling pada tahun 2025.
"Saat ini, beberapa Anggota Bursa sedang dalam proses untuk menjadi Anggota Bursa Short Selling," jelasnya.
Sebagai gambaran, short selling adalah transaksi penjualan saham yang belum dimiliki penjual pada saat transaksi berlangsung.
Investor yang melakukan short selling biasanya meminjam saham dari pihak lain untuk menjualnya di pasar dengan harapan bahwa harga akan turun, memungkinkan mereka untuk membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah.
Strategi ini sering digunakan dalam kondisi pasar yang sedang melemah.
